Postingan

Di Tinggal Bus

  Pengalaman yang paling mengesankan adalah ketika ditinggal sama Bus. Itu adalah sebuah kesalahan yang aku lakukan. Ceritanya mau dijemput sm teman, Bus waktu itu berhenti karena supirnya salat Subuh. Begitu juga dengan aku, ya ikut shalat subuh. Begitu selesai, aku bilang sama supir Busnya. Pak, saya turun disini saja, karena mau dijemput sama teman. Aku pun lupa nanyak ke supir nya, bahwa ini dimana. Karena aku pikir sudah mau dekat, antara jalan masuk kota medan hampir sama. Rupanya masih di Stabatnya. Duh.. Ini salah dari perkiraan. Entah kenapa sampai berpikir seperti itu. Pada hari itu, sebenarnya mau ikut tes di sebuah kampus dan aku memilih dari Aceh ke Medan tiba pagi dan langsung ke kampus. Karena si teman ajak bareng, tidak taunya aku malah ditinggal sama bus. Jujur, panik banget karena takut terlambat. Sebenarnya gak bakalan terlambat, karena kesalahan itulah yang membuat terlambat. Bersyukur, ada bus yang sama. Aku minta numpang. Alhamdulillah supir nya baik banget, dikas

Apa salah wanita karier?

“Prestasi wanita karier harus dinilai dengan penilaian ganda, di tempat kerja ia berprestasi dalam berkarakter, dan di rumah ia sukses menempatkan diri sebagai istri dan ibu. Para wanita lengkap dengan pakaian rapi. Memakai setelan jas yang serasi dengan celana. Beberapa yang lain terlihat memakai jilbab, modis, dan rapi. Ditangan kanannnya menenteng tas atau menenteng laptop. Sementara yang kirinya terpasang jam tangan yang berkali-kali dilihatnya sambil berjalan agak cepat untuk menuju ke tempat kerja mereka masing-masing. Pemandangan seperti itu sudah tidak asing lagi di segenap penjuru negeri   ini. Kita sering kali menyebut mereka sebagai wanita karier. Kemajuan zaman membawa perubahan yang cukup signifikan dalam realitas sosial kita. Jika dulu dunia dijangkau kaum Hawa hanya berkisar antara dapur, sumur, dan kasur, kini kaum perempuan boleh berbahagia, karena peluang mereka untuk mengaktualisasikan dirinya makin terbuka lebar. Jika dulu agak sangsi ketika menyaksikan
Gambar
Ada Apa dengan Lagu I Won’t Give Up? Di dunia ini ada banyak karya yang terlahir termasuk dibidang seni musik. Temanya beragam mulai dari tema cinta, persahabatan, patah hati, semangat dan sebagainya. Lagu yang bertema cinta gak usah ditanya, berserak dimana-mana hahaha, begitu juga dengan tema semangat, D’Massiv dengan hit andalannya ‘Jangan Menyerah’, Sheila on 7 dengan Aku Pasti Bisa-nya dan Bondan Feat Fade2Black dengan Ya Sudahlah. Kita sedikit keluar negeri, lagu yang bertemakan semangat juga banyak, ada Mariah Carey dengan Hero, lagu ini laris saat pelatihan peserta MLM :D, Raise Me Up- nya James Blunt, lalu ada The Corrs dengan ‘Would you be happier’-nya dan masih banyak lagi. Kali ini, aku mau berbagi tentang lagu kesukaanku belakangan ini, I won’t give up-nya Jason Mraz.  google.com Ah, lagu ini jelmaan puisi namun dihiasi dengan irama sehingga makin afdol lah dia. Sekilas Tentang I Won’t Give Up Sebelum masuk lebih dalam ke pembahasan lirik, kita bedah d
Gambar
Dia Bukan Jodoh Kita, Sampai… Judul                 : InsyaAllah, Sah! Penulis             : Achi TM Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama Cetakan            : 1, April 2015 Halaman           : 328 Halaman http://www.gramedia.com/insya-allah-sah.html --> Salahsatu urusan yang paling misteri dalam hidup ini adalah urusan jodoh. Bener gak? Mau jungkir balik kayak mana pun kita suka dengan seseorang yang kita cintai tapi dasar gak jodoh, pasti gak nyatu juga. Tapi, ada tapinya ni masih ingat dengan firman Allah SWT? “…Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” ( QS.Al Baqarah : 216 ) Namun, apalah daya Kiara menasihati sahabatnya Silviana yang amat sangat cinta kepada Dion. Dan memang menasihati orang yang lagi jatuh cinta itu susah, pasti gak bakal didengar. Begitulah yang terjadi pada Silvian

Apa Warna Cuacamu?

“Apa warna cuacamu hari ini?” Itu pertanyaanku yang pertama. Tak perlu buru-buru dijawab, toh itu hanya sekedar pertanyaan basa-basi, pembuka paragraf yang aku bingung harus memulai dari kata apa. Begitulah hari-hariku berjalan, kuawali dengan sebuah pengamatan, berbuah pertanyaan, diselingi dengan renungan yang efeknya membuat aku melamun kelamaan. Mengamati adalah aktivitas manusiawi. Dengan dua mata ini, aku seolah menjelma menjadi pemerhati dunia yang begitu besar dengan hanya menggunakan sebuah mikroskop, hasilnya macam-macam: ada jalan yang berluang, seruan-seruan kampanye partai dunia, negara, sampai kampus, tugu-tugu usang tak terawat, angkutan umum yang mengulur waktu keberangkatan demi mendapat penumpang lebih banyak, para pedagang yang berserakan di mana-mana, dan tentunya...berbagai macam manusia. Lautan manusia.             Pengamatanku kali ini, sewaktu senja menampakkan kemegahannya. Ada gurat jingga menyembur bersama angin yang seolah mengajakku tidur. Mana bisa a

Ramadhan sebagai bulan pembakar citra.

Permukaannya licin, menciptkan pantulan, membentuk bayangan. Cermin. Boleh jadi, dalam beberapa situasi harus kauletakkan dirimu di depannya. Membedah refleksimu, mencari hal yang sesungguhnya kaucari. Selain membedah refleksi, boleh jadi, bercermin dapat menguak image pembentuk dirimu selama ini, jika saja kaumau melihat lebih dalam lagi. Image atau citra, sadar atau tidak, ia adalah fenomena budaya gelobal klasik hingga saat ini. Citra itulah yang telah membentuk visualitas dirimu sedemikian rupa. Citra, bertebaran di sekeliling dan di sepanjang hidup kita. Pada gerak antisetatis hidup, pada putaran jarum jam momentum sejarah, citra senantiasa melekat pada gulingan mainstream masa lalu menuju benih mainstream masa kini. Hal-hal mengagumkan di masa terdahulu, sekarang bagai fosil tulang kehidupan masa silam. Dan hal-hal yang kini kita kagumi, banggakan, cengangkan, pada akhirnya akan terlewati, hilang, bahkan bisa saja terasa tak memberi makna. Di antara semua hal-ha