Di Tinggal Bus

 Pengalaman yang paling mengesankan adalah ketika ditinggal sama Bus. Itu adalah sebuah kesalahan yang aku lakukan. Ceritanya mau dijemput sm teman, Bus waktu itu berhenti karena supirnya salat Subuh. Begitu juga dengan aku, ya ikut shalat subuh. Begitu selesai, aku bilang sama supir Busnya.

Pak, saya turun disini saja, karena mau dijemput sama teman. Aku pun lupa nanyak ke supir nya, bahwa ini dimana. Karena aku pikir sudah mau dekat, antara jalan masuk kota medan hampir sama. Rupanya masih di Stabatnya. Duh.. Ini salah dari perkiraan. Entah kenapa sampai berpikir seperti itu.


Pada hari itu, sebenarnya mau ikut tes di sebuah kampus dan aku memilih dari Aceh ke Medan tiba pagi dan langsung ke kampus. Karena si teman ajak bareng, tidak taunya aku malah ditinggal sama bus. Jujur, panik banget karena takut terlambat. Sebenarnya gak bakalan terlambat, karena kesalahan itulah yang membuat terlambat.


Bersyukur, ada bus yang sama. Aku minta numpang. Alhamdulillah supir nya baik banget, dikasih tumpangan tanpa harus bayar.


Begitu tiba diterminal Bus, eh ada drama mau dijemput sama taxi si kawan yang antar dia ke kampus. Sumpah kayak berasa bodoh saja. Kenapa masih memilih menunggu lagi. Didepan terminal sebetulnya ada taxi. Tapi malah menunggu si taxi si teman.

Beginilah modal nekat tanpa kemana-mana. Modalnya cuma bertanya selebihnya pratekin. Dari sini aku berkesimpulan, kalau seandainya gak seperti ini. Mungkin tidak bisa seperti sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Analisis Penyelesaian Rubik 2×2 Menggunakan Grup Permutasi

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)