Apa salah wanita karier?



“Prestasi wanita karier harus dinilai dengan penilaian ganda, di tempat kerja ia berprestasi dalam berkarakter, dan di rumah ia sukses menempatkan diri sebagai istri dan ibu.

Para wanita lengkap dengan pakaian rapi. Memakai setelan jas yang serasi dengan celana. Beberapa yang lain terlihat memakai jilbab, modis, dan rapi. Ditangan kanannnya menenteng tas atau menenteng laptop. Sementara yang kirinya terpasang jam tangan yang berkali-kali dilihatnya sambil berjalan agak cepat untuk menuju ke tempat kerja mereka masing-masing. Pemandangan seperti itu sudah tidak asing lagi di segenap penjuru negeri  ini. Kita sering kali menyebut mereka sebagai wanita karier.

Kemajuan zaman membawa perubahan yang cukup signifikan dalam realitas sosial kita. Jika dulu dunia dijangkau kaum Hawa hanya berkisar antara dapur, sumur, dan kasur, kini kaum perempuan boleh berbahagia, karena peluang mereka untuk mengaktualisasikan dirinya makin terbuka lebar. Jika dulu agak sangsi ketika menyaksikan perempuan bekerja di kantor, kini kaum perempuan boleh berbangga hati merayakan kebebasannya. Wanita karier sudah menjadi hal yang lumrah di zaman modern seperti sekarang ini.

Namun ada pertanyaan kritis. Apakah menjadi wanita karier merupakan kebebasan yang hakiki untuk perempuan, atau justru wanita karier adalah symbol dari manipulasi dan eksploitasi terselubung terhadap kaum perempuan? Saya jawan, kedua kemungkinan itu bisa terjadi.

Ketika Memilih Karier


Ada yang membuktikan bahwa wanita karier bisa berprestasi di tempat kerja dan di rumah mereka tetap bisa menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dengan baik. Mereka memasak, mengasuh anak, melayani suami, serta menjalankan fungsi sosial dimasyarakat dengan baik. Mereka mampu membantah banyak anggapan yang mengatakan bahwa wanita karier akan membuat keluarganya berantakan. Bahkan pada masa Rasulullah, ada banyak wanita yang juga dikenal sebagai wanita karier, salah satunya adalah Siti Khadijah, istri Rasulullah yang dikena sebagai seorang pengusaha sukses.

Linda Waters, Career Coach yang juga pendiri BacktoBusiness. org berpendapat bahwa perempuan berkeluarga justru merupakan pekerja yang dapat diandalkan. Adanya peran ganda antara menjadi seorang karyawan dan seseorang ibu dan istri  di rumah saja sudah membuktikan bahwa perempuan mampu mengerjakan lebih banyak pekerjaan ketimbang lelaki. Linda memberikan lima alas an lain mengapa perempuan bekerja bisa jadi karyawan paling hebat. Salah satunya adalah pintar mengatur jadwal. Para ibu-ibu sudah terbiasa mengatur bagaimana mengelola pekerjaan administrative, berolahraga, dinas keluar kota, menelpon si kakak di rumah untuk menanyakan kabar anak sampai janji dengan dokter anak. Semua dilakukannya dengan sangat disiplin. Perempuan yang sudah memiliki anak sangat mahir menangani hal ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Analisis Penyelesaian Rubik 2×2 Menggunakan Grup Permutasi

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)