PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
2.3.1
Model Pembelajaran Quantum Teaching
Model Quantum
Teaching membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dengan cara memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada siswa, misalnya rasa ingin
tahu siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi-interaksi yang terjadi
di dalam kelas. Metode ini mempunyai model pembelajaran berupa TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasi, Ulangi, dan Rayakan),
yaitu :
1)
Tumbuhkan
Konsep tumbuhkan ini
sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah dunia mereka ke dunia kita”.
Dengan usaha menyertakan siswa dalam pikiran dan emosinya, sehingga tercipta
jalinan dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami. Secara umum
konsep tumbuhkan adalah sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan
keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan
diajarkan.
Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan)
pembelajaran dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan
menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan sosial (komunitas belajar),
sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan makna pada siswa,
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dapat
dipakai sebagai acuan guru: hal apa yang siswa pahami? Apa yang siswa setujui?
Apakah manfaat dan makna materi tersebut bagi siswa? Pada bagian apa siswa
tertarik/ bermakna?
Strategi untuk melaksanakan TUMBUHKAN tidak harus dengan tanya jawab,
menuliskan tujuan pembelajaran dipapan tulis, melainkan dapat pula dengan
penyajian gambar/media yang menarik atau lucu, isu muthakir, atau cerita pendek
tentang pengalaman seseorang.
2)
Alami
Tahap ini jika kita
tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan inti. Konsep
ALAMI mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi
pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga
menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pertanyaan yang memandu guru
pada konsep alami adalah cara apa yang terbaik agar siswa memahami informasi?
Permainan atau keinginan apa yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka
miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi siswa? Strategi konsep
ALAMI dapat menggunakan jembatan keledai, permainan atau simulasi dengan memberi
tugas secara individu atau kelompok untuk mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki.
3)
Namai
Konsep ini berada pada
kegiatan inti, yang NAMAI mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat
alami otak (membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman)
untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep,
melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar. Pertanyaan yang dapat
memenadu guru dalam memahami konsep NAMAI yaitu perbedaan apa yang perlu dibuat
dalam belajar? Apa yang harus guru tambahkan pada pengertian siswa? Strategi,
kiat jitu, alat berpikir apa yang digunakan untuk siswa ketahui atau siswa
gunakan? Strategi implementasi konsep NAMAI dapat menggunaka gambar susunan gambar,
warna, alat bantu, kertas tulis dan poster di dinding atau yang lainnya.
4)
Demonstrasikan
Tahap ini masih pada kegiatan ini. Inti pada tahap ini
adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini
sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat berpikir kreatif
terhadap materi yang dipelajari.
Panduan guru untuk
memahami tahap ini yaitu dengan cara apa siswa dapat memperagakan tingkat
kecakapan siswa dengan pengetahuan yang baru? Kriteria apa yang dapat membantu
guru dan siswa mengembangkan bersama untuk menuntut peragaan kemampuan siswa.
Strategi yang dapat digunakan adalah mempraktekkan, menyusun laporan, membuat
presentasi dengan powerpoint, menganalisis data, melakukan gerakan tangan,
kaki, gerakan tubuh bersama secara harmonis, dan lain-lain.
5) Ulangi
Tahap ini jika kita
tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada penutup. Tahap ini
dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu
bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan.
Panduan guru untuk memasukan tahap ini yaitu cara apa yang terbaik bagi siswa
untuk mengulang pelajaran ini? Dengan cara apa setiap siswa akan mendapatkan
kesempatan untuk mengulang? Strategi untuk mengimplementasikan yaitu bias
dengan membuat isian “aku tahu bahwa aku tahu ini” hal ini merupakan kesempatan
siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain (kelompok lain),
atau dapat melakukan pertanyaan – pertanyaan post tes.
6)
Rayakan
Tahap ini dituangkan
pada penutup pembelajaran. Dengan maksud memberikan rasa rampung, untuk
menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa
kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan
menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lebih lanjut. Panduan pertanyaan
dalam diri guru untuk melaksanakan adalah untuk pelajaran ini, cara apa yang
paling sesuai untuk merayakannya? Bagaimana anda dapat mengakui setiap orang
atas prestasi mereka? Strategi yang dapat digunakan adalah dengan pujian
bernyanyi bersama, pesta kelas, memberikan reward berupa tepukan.
Komentar
Posting Komentar