Berbagai
macam cara dapat digunakan untuk mengasah otak sambil bermain. Salah
satunya adalah permainan yang menggunakan strategi dan kesabaran yaitu
rubik. Banyak jenis rubik yang sering dimainkan, seperti 2×2, 3×3 (Rubik’s Cube), 4×4 (Revenge Cube) dan lain-lain. Rubik yang akan dibahas adalah rubik 2×2. Rubik 2×2 ini lebih simple dari Rubik’s Cube karena tidak memiliki edge. Selain itu, rubik 2×2 ini masih belum banyak dibahas sebagai masalah ilmiah oleh para ilmuwan.
Secara umum, rubik 2×2 hampir sama dengan Rubik’s Cube, yaitu memiliki enam permukaan dengan warna setiap permukaan berbeda-beda, tapi pada rubik 2×2 tidak terdapat edge dan center, hanya terdapat corner. Rubik ini memiliki jumlah corner yang sama dengan Rubik’s Cube, yaitu berjumlah delapan dan setiap corner terdiri dari tiga sisi warna yang berbeda (Daniel, dkk., 2008).
Rubik
2×2 ini ditemukan oleh Larry Nichols pada Maret 1970 dan mendapatkan
hak patennya pada 11 April 1972 di Kanada. Mekanisme rubik 2×2 temuan
Nichols ini berbeda dari rubik 2×2 pada saat ini, karena bagian dalamnya
menggunakan magnet agar bagian kubus-kubus kecilnya tetap menyatu.
Buku tentang cube
muncul sekitar 1979-1986, tapi kebanyakan dari mereka membuat buku
manual solusi yang sederhana, hanya ada beberapa penulis mencoba
menciptakan buku yang memandang dari sudut pandang matematika
(Singmaster, 2003).
Banyak
orang yang bisa menyelesaikan rubik ini dengan solusi-solusi yang sudah
tersedia di internet dan buku. Tapi sedikit dari mereka yang menyadari
akan adanya unsur matematika dalam rubik tersebut.
Dalam
sudut pandang matematika, rubik ini memiliki unsur teori graf, fungsi
dan teori grup. Salah satu sudut pandang matematika yang dapat digunakan
dalam penyelesaian rubik adalah dengan memanfaatkan salah satu bidang
ilmu teori graf yaitu dengan cara menganalisa langkah terpendek dalam
menyelesaikan rubik. Tapi dalam tugas akhir ini, akan memanfaatkan teori
grup pada bidang struktur aljabar. Grup ini memliki tiga sifat, yaitu
asosiatif, memilki identitas dan invers, karena rubik ini memiliki tiga
sifat tersebut maka rubik ini termasuk dalam grup dan lebih jauh, rubik
juga termasuk dalam grup permutasi karena memilki pemetaan satu-satu dan
pada. Dalam pembuktian grup, akan dimanfaatkan move yang terjadi dalam rubik, move yang dimaksud adalah kumpulan langkah atau kumpulan langkah dalam menyelesaikan rubik.
Berdasarkan
uraian diatas, pada penelitian ini akan dicoba menganalisa penyelesaian
rubik 2×2 ini dengan memaanfaatkan ilmu matematika khususnya pada
bidang struktur aljabar yaitu dengan menggunakan teori grup. Teori grup
yang digunakan disini adalah grup permutasi.
Komentar
Posting Komentar